UTUSAN RAKYAT, Jombang – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir berkata, timnya telah selesai melakukan audit terhadap STIE Adhy Niaga. Hasilnya akan diumumkan Rabu (3/6) depan.
“Yang satu itu (STIE Adhy Niaga) masih di tim audit, nanti hari Rabu depan akan kami umumkan hasil yang akan saya lakukan, sekaligus saya buat keputusan,” kata Nasir. Pernyataan tersebut disampaikan Nasir dalam jumpa pers usai memberi orasi ilmiah di Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA), Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Minggu (31/5/2015).
“Keputusannya, apakah perguruan tinggi itu ditutup, atau dilanjutkan dengan pidana dan seterusnya, nanti akan kami umumkan,” sambung Nasir dengan mimik wajah serius.
Nasir mengatakan, dirinya masih terus melakukan pengusutan terhadap berbagai universitas di Indonesia yang memperjualbelikan ijazah atau membuat ijazah palsu. Menurutnya, sementara ada belasan kampus yang terindikasi bermasalah.
“Mungkin nanti bisa berkembang (jumlahnya). Nanti lihat situasi. Kami masih survei kemana-mana, kita datangi. Mulai Jakarta, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun di luar Jawa,” sebut mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Nasir sebelumnya memang mengirimkan tim audit yang terdiri dari 7 orang ke STIE Adhy Niaga. Kampus di Bekasi itu diaudit untuk memperdalam laporan adanya pemalsuan ijazah. Saat sidak ke STIE Adhy Niaga, Kamis (21/4) lalu, Nasir marah. Hal itu karena administrasi kampus tersebut dinilai dia berantakan. Dia juga telah melaporkan kampus tersebut ke Polri untuk diusut.
“Masa dari data 3.000 mahasiswa yang ada, satu pun data mahasiswa lulus tidak ada. Saya minta nama-namanya saja tidak ada. Bagaimana bisa begitu!,” hardik Nasir kala itu usai melaksanakan sidak.
Email KRISANTUS : (1). rajaborneo@gmail.com (2). raja_borneo@yahoo.com